Selasa, 10 Mei 2011

Gambar virus ini cuma ilustrasi
Bicara tentang virus, kita pasti akan membayangkan berbagai penyakit yang dapat timbul gara-gara virus!! Yang akan muncul di pikiran kita adalah kengerian akan keganasan sang Virus yang bisa membunuh manusia. Tapi, pernahkah kita membayangkan bagaimana sih bentuk virus itu?? Truz, Makanannya apa?? Kok virus bisa merugikan kita? apakah di dalam tubuh virus terdapat racun??

Kawan, Mungkin pengetahuan kita tentang virus masih kurang...! Oleh karena itu, mari sejenak kita belajar bersama untuk menelaah lebih dalam mengenai parasit yang satu ini.



Prendz,... Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup yang pastinya merugikan. Uniknya, virus ternyata merupakan bentuk peralihan antara makhluk hidup dan benda mati. Virus dapat dikatakan sebagai makhluk hidup karena ia memiliki asam nukleat (DNA atau RNA) yang diselimuti oleh selubung protein (kapsid). yang gak tahu,, hayo ngaku!! ^_^ Selain itu, virus bisa menggandakan dirinya menjadi buanyak lho...bahasa kerennya: replikasi.
Namun di sisi lain, virus juga dapat dikatakan benda mati, karena: tidak butuh makan, tidak butuh bernafas, en gak perlu buang kotoran.

Sebenarnya, virus memiliki beragam bentuk, mulai dari bulat, batang, polihidris, dll. Namun, untuk struktur yang lebih kompleks, kita akan menggunakan model bakteriofag (bentuk: seperti hurup T), agar belajarnya bisa lebih mudeng! Gambarannya, kira-kira seperti ini...


Dari gambar di samping, kita bisa mengetahui apa saja bagian-bagian tubuh pada virus. Fungsinya adalah sebagai berikut. 
1. Kepala, terdiri atas:
      Kapsid : untuk melindungi asam nukleat yang ada di dalamnya
      Asam nukleat : merupakan bagian terpenting untuk replikasi 
3. Ekorr : menghubungkan bagian kepala dengan serabut ekor
4. Serabut ekor : untuk melakukan injeksi pada inang




Replikasi Virus pada Bakteri
Sama seperti makhluk hidup lainnya, virus juga dapat bereproduksi, ato biasa disebut replikasi. Replikasi virus pada bakteri tampak nyata pada Bakteriofage (virus berbentuk T). Bakteriofage atau disebut juga fage merupakan sejenis virus yang biasa hidup dalam tubuh Escherichia coli. (yang hidup di dalam tubuh kita)

Replikasi fage terjadi melalui dua tipe yaitu :
1. Siklus Litik
Pada siklus ini replikasi fage terjadi dengan cara memecah sel inang. Replikasi terjadi dalam lima tahapan yaitu tahap pelekatan, penetrasi, sintesis, pematangan dan pelepasan. Tahap replikasi fage :

a. Tahap pelekatan (adsorpsi)
Pada tahap ini fage menempel pada reseptor atau bagian tertentu dari permukaan E.coli.

b. Tahap penetrasi
Fage melepas enzim untuk melubangi dinding sel bakteri. Selanjutnya fage menginjeksikan ADN bakteri.

c. Tahap sintesis (pembentukan)
Tahap dimana genom fage secara penuh mengendalikan sel dengan cara mengambil alih sistem metabolisme dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai komponen fage. Bakteriofag membuat duplikat genomnya (replikasi DNA milik virus) dan salinan protein kapsid. Sang virus ini kemudian membuat komponen2 tubuhnya dari DNA inang yang telah dikendalikan.

d. Tahap pematangan
Pada tahap ini terjadi akumulasi antara DNA fage dan kapsid dan menghasilkan ratusan partikel virus (virion). Fage juga memproduksi enzim yang dapat digunakan untuk merusak dinding sel bakteri.

e. Tahap pelepasan
Pada tahap ini dinding sel inang rusak sehingga sel inang pecah (lisis). Kemudian partikel – partikel fage lepas dan sel inangnya mati.

2. Siklus Lisogenik
Pada siklus ini, replikasi fage tidak langsung menghasilkan virus baru. Fage mengalami kondisi tidak aktif dalam melakukan replikasi (masa laten). Selama siklus lisogenik sel inang tidak mengalami lisis (mati).
Seperti halnya pada siklus litik, pada siklus ini juga terjadi melalui beberapa tahap yang beberapa diantaranya sama dengan siklus litik yaitu tahap pelekatan (adsorpsi),penetrasi, sintesis, pematangan dan pelepasan. Pada siklus lisogenik ini terdapat tahap tersendiri yang disebut tahap penggabungan.

Tahap penggabungan adalah tahapan dimana terjadi penggabungan (penyisipan) ADN virus yang menyisip pada ADN bakteri, tanpa harus merusak ADN inang. ADN virus yang disipkan merupakan ADN profage (ADN tidak aktif).

Pada saat bakteri melakukan proses reproduksi dengan membelah diri, ADN bakteri akan membentuk salinan dengan cari replikasi. Ketika proses ini terjadi bakteri membentuk ADN nya sendiri dan salinan profage. Hal ini menyebabkan setiap hasil dari reproduksi bakteri ini akan mengandung ADN bakteri dan ADN virus. Semua sel anakan disebut sel lisogenik.

0 komentar :

Posting Komentar